HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

Now go to link HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

A.    Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjamahkan ke dalam bahasa Inggris degan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab, istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi  dewasa.

B.     Pengertian Pendidikan Islam
Istilah pendidikan dalam konteks islam pada umumnya mengacu pada al-tarbiyah, a’-tadib dan al-ta’lim.
1.      Al-tarbiyah
Secara filosofis bahwa proses pendidikan islam adalah bersumber pada pendidikan yang dberikan Allah sebagai “pendidik” seluruh ciptaan-Nya, termasuk manusia. Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan islam yang dikandung dalam al-tarbiyah terdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu: (1) memlihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa. (2) mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan. (3) mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan. (4) melaksanakan pendidikan secara bertahap.
2.      Al-ta’lim
Menurut Rasyid Ridha, al-ta’lim adalah sebuah proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
3.      Al-ta’dib
Al-ta’dib adalah penegnalan dan pengakuan yang berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini, pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing ke arah penegnalan dan pengakuan tempat tuhan yang tepat dalam tatanan wujud dan kepribadiannya.

Pengertian pendidikan Islam menurut para ahli diantaranya:
1.      Al-Syaibaniy
Pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi masyarakat, dan alam sekitarnya.
2.      Muhammad Fadhil al-Jamaly
Pendidikan Islan sebagai mengembangkan,, mendorong serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia.
3.      Ahmad D. Marimba
Pendidikan Islam adalah bimingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil).
4.      Ahmad Taksir
Pendidikan Islam sebagai bimingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahawa pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memeungkinkan seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologgi Islam. Melalui dirinya sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang diyakininya.

C.    Pendidikan Islam Sebagai Suatu Sistem
Menurut Ryan, sistem adalah sejmlah elemen (objek, orang, aktivitas, rekaman, informasi, dan lain-lain) yang saling berkaitan dengan prosedur dan struktur secara teratur, dan merupakan kesatuan organisasi yang berfungsi untuk mewujudkan hasil yang dapat diamati (dapat dikenal wujudnya) sedangkan tujuan tercapai
Pada umunya sistem sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Terdiri dari unsur-unsur yang saling berkaitan antara satu sama lainnya.
2.      Berorientasi kepada tujuan yang telah ditetapkan.
3.      Di dalamnya terdapat peraturan-eraturan tata tertib berbagai kegiatan dan sebagainya.

Sistem adalah suatu kesatuan dari komponen-komponen yang masing-masing berdiri sendiri tetapi saling terkait satu dengan yang lain, sehingga terbentuk suatu kebulatan yang utuh dalam mencapi tujuan yang diinginkan. Komponen-komponen yang berada di dalam sistem pendidikan sangat beragam. Noeng Muhadjir mensistemasi komponen-komponen tesebut dalam tiga kategori, yaitu:
1.      Bertolak dari lima dasar pendidikan, meliputi yang memberi, yang menerima, tujuan, cara/jalan, dan konteks positif.
2.      Bertolak dari empat komponen pokok pendidikan meliputi kurikulum, subjek pendidikan, personifikasi pendidik, dan konteks belajar-mengajar.
3.      Bertolak dari tiga fungsi pendidikan, meliputi pendidikan kreatifitas, pendidikan moralitas dan pendidikan produktifitas.

Berangkat dari beberapa batasan di atas, sistem pendidikan dapat dibagi atas 4 unsur uatam, yaitu:
1.      Kegiatan pendidikan yang meliputi: pendidikan diri sendiri, pendidikan oleh lingkunag, pendidikan oleh seseorang terhadap orang lain.
2.      Binaan pendidikan, mencakup: jasmani, akal dan qalbu.
3.      Tempat pendidikan, mencakup: rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
4.      Komponen pendidikan, mencakup: dasar, tujuan pendidikan, peserta didik, materi, metode,  media dan evaluasi.


D.    Perbedaan Sistem Pndidikan Islam Dengan Sistem Pendidikan Non-Islam
Bila dianalisa lebih mendalam, terlihat bahwa titik perbedaab anatar sistem pendidikan Islam dan non Islam terletak pada:
1.      Sistem ideologi
Islam memiliki ideologi al-Tauhid yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Sedangkan non-Islam memiliki berbagi macam ideologi yang bersumber dari materialisme, komunisme, ateisme, sosialisme, kapitalisme, rasionalisme, dan sebagainya.
2.      Sistem nilai
Pendidikan Islam bersumber dari nilai al-Qura’an dan Sunnah. Sedangkan pendidikan non-Isalam bersumberkan dari nilai yang lain. Ideologi Islam bermuatan bilai-nilai dasar al-Qur’an dan Sunnah sebagi sumber asal dan itjihad sebagai sumber tambahan. Sementara pendidikan non-Islam sebenarnya ada juga sumber nilainya, namun sumber nilainya hanya dari hasil pemikiran, hasil penelitian para ahli, dan adat kebiasaan masyarakat. Nilai-nilai tersebut kemudian dipindahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3.      Orientasi pendidikan
Pendidikan Islam berorientasi kepada duniawi dan ukhrawi. Sedangkan pendidikan non Islam, orientasinya duniawi semata.

E.     Tugas Dan Fungsi Pendidikan Islam
Pada hakikatnya, pendidikan Islam adaah suatu proses yang berlangsung secara kontinu dan berkesinambungan. Berdasarkan hal ini, maka tugas dan fungsi yang perlu diembankan oleh pendidikan Islam adalh pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat.
Secara umum tuga pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan pekembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal.sementara fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan lancar
Tugas pendidikan Islam dapat dilhat dari tiga pendekatan, antara lain:
1.      Pengembangan potensi
Sebagai pengembangan potensi, tugas pendidikan Islam adalah menemukan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik, sehingga dapat diaktualisasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
2.      Proses pewarisan budaya
Sebagai proses pewarisan budaya, tugas pendidikan Islam adalah alat transmisi unsur-unsur pokok budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga identitas umat tetap terpelihara dan terjamin dalam tantangan zaman.
3.      Interaksi anatar potensi dan budaya
Sebagai interaksi anatar potensi dan budaya, tugas pendidikan Islam adalah sebagai proses transaksi anatara manusia dan lingkungannya. Dengan ini peserta didik (manusia) akan dapat menciptakan dan mengembangkan keterampilan-keterampian yang diperlukan untuk mengubah atau memperbaiki kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya.

Fungsi pendidikan Islam secara strukural dan institusional, antara lain:
1.      Secara struktural
Secara struktural, pendidikan Islam menuntut adanya strukutur organasisai yangmengatur jalannya prose pendidikan, baik dimensi vertikal maupun horizontal.
2.      Secara institusional
Secara intitusional, implikasi proses pendidikan yang berjalan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan dan mengikuti perkembangan zaman yang terus berkembang. Untuk itu, diperlukan kerja sama berbagai jalur dan jenis pendidikan mulai dari sistem pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah. [1]



[1] Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), h. 83-91.

Komentar

Postingan Populer