BEBERAPA HADIS DAN AYAT TENTANG WUDU, TAYAMUM, ZAKAT, HAJI, PUASA, JUAL BELI, NIKAH, SHOLAT
WUDU
« مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ
خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ ».
“Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan
wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan
keluar dari bawah
kuku-kukunya.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى
الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak
mengerjakan shalat, maka cucilah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian
sampai dengan siku, dan usaplah kepala-kepala kalian dan (cucilah) kaki-kaki
kalian sampai pada kedua mata kaki.”
(QS. Al-Maidah: 6)
TAYAMUM
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى
سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ
تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ
وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ
“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. (Qs. Al Maidah: 6).
الصَّعِيدُ
الطَيِّبُ وضُوءُ المُسلِمِ وَإِن لَم يَجِد المَاءَ عَشرَ سِنِين
“Tanah yang suci adalah wudhunya muslim,
meskipun tidak menjumpai air sepuluh tahun”.(Abu Daud 332, Turmudzi 124 dan dishahihkan
al-Albani)
ZAKAT
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً
تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ
إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ
وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: "Ambillah zakat
dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka
dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Alloh maha mendengar lagi maha mengetahui". (Q.S At-Taubah ayat 103)
Jumhur ulama dari kalangan salaf dan khalaf sepakat bahwa
zakat fitrah hukumnya wajib dan dalil wajibnya zakat ini adalah hadis yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar
أَنَّ رَسُوْلُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعَا مِنْ تَمْرِ أَوْ صَاعَا مِنْ شَعِيْرٍ
عَلَى كُلِّ حُرِّ أَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى مِنْ الْمُسْلِمِيْنَ
Bahwa
Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah dari Ramadhan sebesar satu sha’ kurma atau
sha’ gandum, atas setiap orang merdeka maupun budak, laki-laki maupun
perempuan, dari kalangan kaum muslimin.
HAJI
وَلِلّهِ
عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ
فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ“
Artinya : Mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan
ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 97)
بُنِيَ
الإسلامُ عَلَى خَمْسٍ: شهادةُ ألا إله إلا اللهُ وَأَنَّ محمداً رسولُ اللهِ،
وَإِقامُ الصلاةِ وإِيْتاءُ الزَّكاةِ، وَحَجُّ الْبَيْتِ، وَصَوْمُ رَمَضانَ“
Artinya: Islam dibangun di atas lima perkata:
Persaksian Laa ilaha illallah dan Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, berhaji di Makkah, dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16
PUASA
Juga dalam hadits Jâbir, ‘Utsman bin Abil ‘Âsh,
dan Abu Hurairah radhiyallâhu
‘anhuriwayat Imam Ahmad dan selainnya, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallambersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
“Puasa merupakan tameng terhadap neraka,
seperti tameng salah seorang dari kalian pada peperangan.”
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.” (al-Baqarah: 183)
JUAL
BELI
ذَلِكَ بِأَنّهُمْ قَالُوَاْ إِنّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرّبَا وَأَحَلّ
اللّهُ الْبَيْعَ وَحَرّمَ الرّبَا
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. [QS.
Al-Baqarah : 275].
لاَ
يَبِيعُ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ
“Janganlah seseorang di antara kalian menjual di atas jualan
saudaranya” (HR. Bukhari no.
2139).
NIKAH
وَمِن كُلِّ
شَىْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan segala sesuatu kami jadikan
berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” [QS. Adz Dzariyaat (51):49].
تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ
الْوَلُوْدَ؛ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ
"Nikahilah
wanita yang sangat cinta dan subur. Karena aku akan berbangga dengan kalian di
hadapan umat yang lain." (HR. Abu Dawud dan Nasa'i, dan dishahihkan
oleh Al Albani, lihat Shahih An Nasa'i no. 3026)
SALAT
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (٤)
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (٥)
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya.” (QS. Al Maa’un [107] : 4-5)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَيْنَ
الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah
meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)
Komentar
Posting Komentar